Friday, August 29, 2014

Memahami Ruang Lingkup, Tujuan Pengelolaan Usaha



1.Pengertian Ruang Lingkup
       Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.
2.Pengertian Pengelolaan Usaha

         Pengelolaan Usaha adalah mengurus, mengatur kegiatan usaha yang dijalankan orang orang atau badan-badan secara beratur dengan bantuan segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

3.Manfaat Dari Pengelolaan Usaha 

-          Menyiapkan dan menyediakan bermacam macam barang dan jasa untuk kepentingan konsumen
-          Mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang sangat berguna untuk kepentingan konsumen
-          Ikut serta dalam mengurangi pengangguran
-          Ikut serta mengentaskan kemiskinan
-          Meningkatkan kegunaan serta manfaat barang
-          Meningkatkan taraf hidup masyarakat
-          Memajukan ekonomi bangsa dan negara
-          Mengatasi kesenjangan sosial dalam suatu masyarakat
-          Memberi suatu keuntungan bagi pengelolaan usaha sendiri berupa laba
-          Meningkat pemasukan pajak terhadap negara

4.    Tujuan pengelolaan Usaha

-          Meningkatkan kepeloporan
-          Mencari keuntungan atau laba
-          Membantu sosial masyarakat
-          Meningkatkan pelayanan



-          Meningkatkan Kepuasan

Administrasi Perkantoran


Administrasi Perkantoran

1. Pengertian Kantor & Administrasi Perkantoran

      A.  Pengertian Kantor 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan / Tempat bekerja. Kantor adalah wadah atau tempat untuk sekelompok orang melakukan kegiatan tata usaha.

      B.  Pengertian Administrasi Kantor 

Administrasi perkantoran dalam kepustakaan luar negeri disebut Office Management (manajemen kantor).
Pengertian manajemen kantor (Office Management) menurut beberapa ahli :

        1.  William Spriegel dan Ernest Davies
Manajemen kantor adalah pengarahan menyeluruh terhadap kegiatan-kegiatan seperti  transportasi, manufacturing, pergudangan dan penjualan.

        2.  George R. Terry

Manajemen kantor adalah perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan pekerjaan kantor dan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

        3.  Arthur Granger

Manajemen kantor adalah fungsi dari tata penyelenggaraan pelayanan komunikasi dan perekaman dan perekaman dari suatu organisasi.

        4.  William Leffingwell dan Edwin Robinson
Manajemen kantor merupakan fungsi, yang merupakan cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan kantor secara efisien, kapan pun, dan di mana pun pekerjaan itu dilakukan.

a2. Unsur-Unsur Administrasi Perkantoran

Menurut The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern, administrasi merupakan suatu kebulatan proses penyelenggaraan yang mengandung delapan unsur administrasi, yaitu pengorganisasian, manajemen, tata hubungan, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tata usaha, dan perwakilan. Kedelapan unsur tersebut saling berkaitan dan yang delakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut:

1. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan rangkaian perbuatan menyusun suatu kerangkan organisasi yang menjadi wadah atau tempat bagi setiap kegiatan dalam usaha kerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Manajemen
Manajemen merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengerakkan segenap fasilitas kerja agar tujuan kerja sama yang telah ditetapkan benar-benar tercapai.

3.Tata hubungan
Tata hubungan merupakan rangkaian perbuatan menyampaikan warta dari saru pihak ke pihak lain dalam usaha kerja sama.

4. Kepegawaian
Kepegawaian merupakan rangkaian perbuatan mengatur dan mengurus tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerja sama.

5. Keuangan
Keuangan merupakan rangkaian perbuatan mengelula segi-segi pembelanjaan dalam usaha kerja sama.

6. Perbekalan
Perbekalan merupakan rangkaian perbuatan mengadakan, mengatur pemakaian, mendaftar, memelihara sanpai menyingkirkan segenap perlengkapan yang sudah tidak diperlukan dalan usaha kerja sama.

7. Tata usaha
Tata usaha merupakan rangkaian perbuatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam usaha kerja sama.

8. Perwakilan
Perwakilan merupakan rangkaian perbuatan menciptakan hubungan baik dan berusaha memperoleh dukungan dari masyarakat sekitar terhadap usaha kerja sama yang dilakukan.



3. Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran

Ruang lingkup Administrasi Perkantoran mencakup kegiatan kantor dan sarana fasilitas kerja perkantoran. Perhatikan pembahasan berikut :

  1. Kegiatan Kantor
Kegiatan kantor di setiap perusahaan antara satu dengan lainnya. Semakin luas tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan, akan semakin besar pula kegiatan perkantoran yang dilakukan. Kegiatan pekerjaan kantor pada umumnya terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan perkantoran (office planning), pengorganisasian perkantoran (office organizing), pengarahan perkantoran (office actuating), dan pengawasan perkantoran (office controlling) atau sering disingkat POAC. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini :

      A. Perencanaan Perkantoran (office planning)
Perencanaan perkantoran adalah proses menentukan arah kegiatan kantor, dengan cara meninjau kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan kantor .
Perencanaan perkantoran, meliputi :
      1)      Perencanaan gedung
      2)      Tata ruang kantor
      3)      Penerangan/cahaya
      4)      Ventilasi
      5)      Perlengkapan peralatan dan perabotan kantor
      6)      Anggaran (budgeting) perkantoran
      7)      Standar kualitas kerja,
      8)      Sistem informasi dan telekomunikasi

      B. Pengorganisasian Perkantoran (office organizing)
Pengorganisasian perkantoran adalah pengaturan berbagai macam fungsi organisasi dengan pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tersebut, meliputi :
      1)      Pembagian tugas dan pekerjaan agar lebih efisien dalam organisasi perusahaan.
      2)      Pemeliharaan hubungan kerja yang baik dengan atasan ataupun bawahan
      3)      Penyediaan peralatan/perlengkapan yang tepat, sesuai dengan jenis pekerjaan untuk
memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan

      C. Pengarahan Perkantoran (Office Actuating)
Pengarahan perkantoran adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal sesuai dengan target dan sasaran yang telah ditentukan serta untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis. Pengarahan perkantoran meliputi :
      1)      Penggunaan teknik yang efektif dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan.
      2)      Penggunakan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi terhadap bawahan
      3)      Pemberian bantuan kepada karyawan dalam memecahkan masalah ketika karyawan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
      4)      Penyatuan visi misi karyawan dan organisasi
      5)      Perancangan cara komunikasi yang efektif dengan karyawan, agar komunikasi antara atasan dengan bawahan dapat berjalan lancar.
      6)      Penggunaan tolak ukur yang adil dalam memberikan gaji kepada karyawan.



      D. Pengawasan Perkantoran (Office controlling)

Pengawasan perkantoran adalah kegiatan memastikan bahwa sasaran dan hal yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan harapan atau target.
Obyek pengawasan perkantoran, meliputi :
      1)      Penggunaan peralatan dan perabot kantor
      2)      Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
      3)      Kualitas pekerjaan kantor
      4)      Pelayanan kantor
      5)      Waktu
      6)      Biaya perkantoran

  2. Sarana dan fasilitas Kerja Perkantoran
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa kantor adalah keseluruhan ruang dalam suatu bangunan. Di mana didalamnya dilaksanakan kegiatan tata usaha atau dilakukan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas dinas lainnya. Pengertian ini jika dikembangkan menjadi “perkantoran” akan mengandung arti “kantor beserta semua sarana yang saling terkait di dalamnya”, yaitu lokasi kantor, gedung, peralatan, interior dan mesin-mesin kantor. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut

      A. Lokasi Kantor
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kantor, antara lain :
      1)      Faktor keamanan
      2)      Faktor lingkungan
      3)      Faktor harga

      B. Gedung
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan gedung, antara lain :
1)      Gedung menjamin keamanan dan kesehatan karyawan
      2)      Gedung memiliki fasilitas yang memadai
      3)      Harga gedung yang kompettif seimbang dengan biaya dan keuntungan

      C.  Peralatan
Peralatan digolongkan dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut
      1)      Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci dan sebagainya yang terbuat dari kayu, besi atau apapun bahan lainnya, yang mempunyai peranan penting dalam setiap kantor.
      2)      Perbekalan kantor (office suplies) seperti kertas, pena, tinta printer, penghapus dan peralatan habis pakai lainnya.

      D. Interior
Interior adalah tatanan perabot/perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor,  seperti penerangan, ventilasi, plafon, jendela dan hiasan kantor.

      E. Mesin-Mesin Kantor
Dalam perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan perencanaan mesin-mesin kantor yang akan dipergunakan. Hal ini disesuaikan dengan prosedur kerja, metode kerja, dan kebutuhan interior.


4. Tujuan Administrasi Perkantoran
Tujuan Adiministrasi Perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yg berjudul Office Management and Control, yaitu:
  1. Membantu perusahaan memelihara persaingan.
  2. Memberikan pekerjaan ketatausahaan yg cermat
  3. Membuat catatan dgn biaya minimal
  4. Memberikan semua keterangan yg lengkap & diperlukan siapa saja, kapan & di mana hal itu diperlukan ukt pelaksanaan perusahaan secara efisien
  5. Memberikan catatan & laporan yg cukup dgn biaya serendah-rendahnya.


Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaanorganisasi, dan lembaga pemerintah.

2. Tujuan Akuntansi

Untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

3. Peran Akuntansi

      1.  Pengidentifikasian dan pengukuran data  relevan untuk pengambilan keputusan.
Data yang relevan untk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Kalau berbicara tentang transaksi atau kejadian, maka hal tersebut akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah di selesaikan, misalnya membeli barang.  Kegiatan untuk membeli barang bukanlah merupakan transaksi, karena belum di laksanakan. Dalam hal tersebut , kegiatan itu tidak dapat di klarisifikasi sebagai transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu tidak di proses lebih lanjut dalam akuntansi.
       2.  Pemprosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang di hasilkan.
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi dapat di lakukan dengan berbagai cara, misalnya di tulis dengan pensil atau pena. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis, disamping di catat, transakis perusahaan sekaligus di golong-golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan.
       3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Laporan akuntansi (accounting reports) yang di hasilkan oleh suatu sistem akunatansi yang beragam macamnya akan menimbulkan jenis laporan yang berbeda-beda tergantung pada pihak yang akan menggunakan laporan tersebut, misalkan laporan keuangan, banyak pihak luar perusahaan yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Misalnya pemegang saham, calon pemegang saham, kreditur, bank, pajak dan lainya.  Pada umumnya, pihak-pihak ini tidak dapat secara bebas mkemperoleh informasi yang di inginkan. Informasi yang mereka peroleh terbatas pada laporan yang di sediakan oleh manajemen perusahaan.
Apabila seseorang atau sekelompok oorang memutuskan untuk melakukan usaha, maka berarti bahwa ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian sumber daya yang mereka miliki untuk di pakai dalam perusahaan guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini, misalnya dalam bentuk penyetoran uang untuk modal, yang tak lain dari tujuannya adalah untuk menghasilkan laba dari modal yang mereka tanamkan. Untuk mencapaiu tujuan tersebut, perusahaan harus mkenggunakan modal yang di terima dari npara penanam modal untuk melakukan usaha. Apabila modal tersebut masih kurang, maka perusahaan tersebut bisa meminjam uang kepada pihak luar, misalnya bank dan lain sebagianya.
Dari uraian tersebut di atas, dapat di lihat bahwa kegiatan perusahaan meliputi suatu arus perputaran dana, yang mana dana itu di peroleh dari pemilik dan kreditur untuk di gunakan melakukan usaha yang bisa menghasilkan laba yang pada akhirnya di terima dalam bentuk dana lagi. Maka dari itu, semua kegiatan-kegiatan tersebut di atas, akan tercermin dalam transaksi dan kejadian-kejadian yang perlu di catat serta di laporkan. Disinilah akuntansi mempunyai peranan penting dalam proses pencatatan pelaporan tersebu

4. Pihak-Pihak Yang Membutuhkan Informasi Akuntansi       

 
Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:
1. Manajer. Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunanperencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukantindakan koreksi yang diperlukan
2. Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisisperkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal padasuatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisislaporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untukpemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yangmampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karenakreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
4. Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dariinformasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harusdibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
5. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi inimasih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayarkaryawan dan membayar beban-beban yang lain
6. Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasiburuh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan,serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.

5. Profesi Akuntansi

 Secara garis besar Profesi Akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut:
  •  Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
  •  Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
  •  Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
  •  Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.

6.  Jabatan Akuntansi

Secara umum jenjang jabatan di bidang akuntansi pada sebuah perusahaan terdiri atas :

1. Manajer Akuntansi
 Manajer akuntansi yaitu kepala departemen atau kepala bagian akuntansi yang mempunyai tugas antara lain :
      a.       Merancang sistem pembukuan
      b.      Mengatur atau mengorganisir pembukuan
      c.       Mengawasi pelaksanaan pembukuan
      d.      Menyediakan laporan keuangan

2. Asisten Manajer Akuntansi
Asisten manajer akuntansi yaitu asisten atau pembantu dari manajer akuntansi yang membantu manajer akuntansi dalam melaksanakan tugasnya.

3. Penata Buku (Bookkeper)
    Penata buku atau juga dapat disebut dengan Bookkeper merupakan jabatan di bidang akuntansi yang mempunyai tugas sebagi pelaksana pembukuan. Seseorang yang menjabat sebagia penata buku atau Bookkeper harus memiliki kemampuan: 
      a.       Menyiapkan bukti transaksi atau dokumen transaksi
      b.      Menganalisis bukti transaksi (mampu menentukan kebenaran, keabsahan dan pengelompokkan bukti transaksi)
      c.       Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal dan buku pembantu
      d.      Mencatat data pada buku jurnal ke dalam buku besar umum
      e.      Membuat kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur)
      f.        Menyusun laporan keuangan.

      7. Bidang Spesialisasi Akuntansi
  
      -Akuntansi Keuangan

      Disebut juga akuntansi umum (general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi keuangan adalah:

     a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakahmereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikandalam perusahaan.
      b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakahpihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya
      c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb
      d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
      e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerjasama dengan perusahaan

      Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu :
      (1) pemilihan dan pencatatan data,
      (2) analisis data, dan
      (3) menyiapkan laporan bagi pengguna


     Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
      penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakahoperasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai tujuannya.Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.

      Akuntansi Manajemen
      Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu:
      (1) pemilihan dan pencatatan data,
      (2) analisis data, dan
      (3) menyiapkan laporan bagi manajemen.

      Akuntansi Pemeriksaan (Auditing).
      Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.

      Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
     Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi Perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.

      Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
     Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.

      Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting)
      Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.
 
Dari bidang-bidang spesialisasi akuntansi tersebut setidaknya kita harus benar-benar menguasai salah satunya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.